Direktur Eksekutif Pusat Studi dan Transformasi (PUSARAN) Indonesia, Muzakkir Djabir menilai, status Irman Gusman sebagai tersangka dugaan suap sebagaimana yang ditetapkan oleh KPK menambah panjang daftar pejabat tinggi negara atau pejabat publik yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi serta semakin Hilang keteladanan para pemimpin kepada rakyatnya.
“Fakta ini juga menandakan demikian akut dan kronisnya penyakit korupsi yang melanda bangsa ini, pejabat-pejabat publik yang seharusnya memberikan keteladanan justru menjadi bagian tumbuh suburnya budaya korupsi,” ujar Muzakkir Djabir dalam keterangan persnya, Minggu 18 September 2016.
Ketua Umum PB HMI 2005-2007 ini mengungkapkan, republik ini telah kehilangan keteladanan, keadaban berbangsa kian keropos, menjadi penting untuk kembali membaca sejarah para Founding fathers yang bersikap selayaknya negarawan, penuh integritas dan sepenuhnya mengabdikan diri bagi kemajuan bangsa serta kemakmuran rakyat.
“Mari kita hormati proses hukum, dan sepenuhnya memberikan kepercayaan kepada KPK untuk membongkar secara tuntas kasus ini serta kasus-kasus korupsi lainnya, Irman Gusman harus menjalani proses ini dan membuktikan dirinya jika memang merasa tidak terlibat dalam kasus ini, sehingga publik tidak disuguhi rumor tentang ‘jebakan’ dan atau asumsi spekulatif lainnya,” ujarnya.
Status Irman Gusman juga memberikan implikasi pada eksistensi DPD RI karena posisinya sebagai Ketua, pada hari-hari ke depan DPD akan semakin mengalami demoralisasi, kehilangan kepercayaan. Implikasi lainnya agenda dan harapan untuk mendorong penguatan peran DPD juga akan semakin sulit akibat kasus yang menimpa Irman Gusman ini.(Red)
SUmber: kicaunews.com